Bicara anak-anak berapa sih usia pastinya? Menurut WHO, yang disebut dengan anak-anak adalah orang yang berusia 0-17 tahun. Sementara, anak yang dikatakan belajar biasanya berada di usia sekolah, yakni di usia 6 – 18 tahun. Anak-anak yang berusia 6 – 18 tahun ini saat ini sudah masuk ke generasi Z dan Alpha. Generasi Z diisi oleh anak-anak kelahiran 1995 – 2010, yang kalau kita hitung-hitung itu ada di kisaran 10 – 25 tahun ya sekarang.
Berarti mereka ini adalah anak-anak yang sudah duduk di bangku sekolah kelas 3/4 SD sampai kuliah di semester akhir. Selain generasi Z, ada generasi A yang lahir di atas tahun 2010, yaa berarti usia 10 tahun ke bawah. Generasi Z dan Alpha adalah anak-anak generasi milenial. Mereka merupakan generasi yang paling akrab dengan internet sepanjang masa. Generasi yang paling akrab dengan teknologi digital dan generasi yang diklaim paling cerdas dibanding generasi-generasi sebelumnya. Meskipun demikian, mereka dinilai memiliki kekurangan, seperti: bossy, dominan, dan suka mengatur; tak suka berbagi; tidak mau mengikuti aturan; teknologi menjadi bagian dari hidup mereka, dan tidak akan mengetahui dunia tanpa jejaring sosial; dan kemampuan berkomunikasi langsung jauh berkurang. Disisi lain, media digital menawarkan kesempatan yang luas dan memberikan manfaat yang positif, di samping risiko-risiko digital. Disinilah peranan orang tua sangat dibutuhkan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini siswa-siswi (dari TK hingga Perguruan Tinggi) setiap harinya berkutat dan dikelilingi oleh komputer, internet, telepon genggam, dan smartphone. Sehingga, jangan heran apabila kita memberikan seorang anak sebuah smartphone, tidak membutuhkan waktu yang lama bagi anak tersebut untuk setidaknya mengetahui letak/posisi aplikasi permainan pada smartphone tsb dan bagaimana cara memainkannya. Hal-hal yang seperti itulah membuat anak-anak jaman sekarang atau kids zaman now ini mengubah cara berpikir mereka, sehinga mereka memiliki cara berpikir yang sangat berbeda dari kita yang ada pada era Digital Immigrant.
Mereka ini, generasi Z ataupun A, kita disebut digital native, yang artinya sudah terpapar dengan teknologi digital, permainan video dan internet, saat ini dianggap sebagai generasi yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dengan teknologi informasi canggih, yang sangat berbeda dari generasi sebelumnya. Selain itu, para digital native ini harus beradaptasi dengan cara apapun, sehingga pada akhirnya, mereka dapat melakukan beberapa pekerjaan sekaligus (multitasking). Jadi, bapak atau ibu jangan heran kalau anak kita kelihatan nggak fokus kalau disuruh melakukan sesuatu (belajar sambil dengar musik, belajar sambil nonton tv atau youtube, belajar sambil chatting), kelihatan loncat-loncat atau tidak terarah ketika melakukan kegiatan, lebih suka bekerja dalam tim, dan terlihat “santai” saat bekerja, ini semua karena tuntutan yang secara tidak sadar diemban oleh mereka para digital native.
Subscribe channel Seven Sense LSC agar tidak ketinggalan berbagai info menarik dan bermanfaat seputar psikologi.