Seven Sense LSC membantu mengenali potensi individu yang dimiliki secara lebih akurat.
 

Our Blog

Pada tahun terakhir di TK, ketika anak berusia kurang lebih 6 tahun, mulai dapat diamati tahap kematangan anak untuk memasuki kehidupan sekolah yang sebenarnya. Bagaimana aspek kemandiriannya, keterampilan motoriknya, serta kemampuan berkonsentrasinya. Karena aspek inilah yang dituntut dari anak untuk dapat mengikuti pendidikan sekolah dengan baik.

Di sekolah dasar, anak lebih dituntut untuk bersikap “serius” dibandingkan ketika ia masih duduk di taman bermain atau TK. Keterampilan skolastik, seperti membaca dan berhitung, sudah mulai diajarkan, bukan hanya sekadar diperkenalkan. 

 

Oleh karenanya, perilaku anak di usia ini sudah lebih dikontrol dan diarahkan. Artinya, kecenderungan anak untuk bertingkah laku bebas sekehendak hati, di tingkat SD tidak sepenuhnya mereka bisa lakukan lagi. Mereka harus mulai belajar disiplin, tertib, mau mengikuti aturan yang ditetapkan guru di kelas. Dengan begitu, suasana tertib atau terkendali di kelas, dapat dicapai agar proses belajar tidak terganggu.

 

Perubahan tersebut tentunya tidak terjadi begitu saja. Bahkan prosesnya sudah berjalan di tingkat TB dan TK. Secara bertahap sejalan perkembangan anak, guru sudah memperkenalkan bagaimana bertingkah laku yang baik yang dapat diterima lingkungan. Kematangan anak dalam berpikir pun menunjang kematangan dalam bertindak. Ia mulai dapat memahami mengapa ini boleh dan tidak boleh. Ia pun juga mulai menyenangi kegiatan-kegiatan yang lebih membutuhkan konsentrasi.

 

Beberapa perilaku anak yang bisa menjadi indikasi apakah anak siap atau matang untuk masuk sekolah dasar adalah sebagai berikut:

Sudah bisa mengendalikan fungsi-fungsi tubuhnya

Ketika di TK B atau tahun pertama anak di TK, anak mungkin masih sulit mengendalikan fungsi tubuhnya, misalnya saja masih sulit menahan buang air kecil atau buang air besarnya. Tetapi, memasuki tahun terakhir di TK diharapkan anak sudah bisa mengontrol sendiri. Mampu menahannya sampai tiba di kamar kecil.

Mandiri dan mengenal rasa tanggung jawab

Ukuran kemandirian anak di usia 6 tahun tentunya bukan berarti ia diharapkan sudah mampu melakukan segala sesuatunya sendiri. Kemandirian disini adalah kemampuan untuk mengurus dirinya sendiri secara sederhana, misalnya mengenakan pakaian sendiri. Untuk melakukan kegiatan yang menurut kita amat sederhana ini pun terkadang anak masih mengalami kesulitan untuk melakukannya. Namun, dengan bimbingan orang tua (dan guru) di usia 6 tahun anak diharapkan sudah mampu mengerjakan tugas-tugasnya.

Kesadaran anak bahwa ia mampu melakukan banyak hal sendiri, bila diberi kesempatan untuk berkembang akan menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugas yang dapat dilakukannya sendiri. Rasa tanggung jawab inilah yang akan sangat bermanfaat sebagai bekal anak memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi kelak. Khususnya, dalam mengembangkan tanggung jawab belajar dan menyelesaikan tugas-tugasnya.

Sudah mengenal aturan pergaulan sehari-hari

Salah satu keuntungan memasukkan anak ke taman bermain dan TK adalah peluang yang lebih besar untuk mengembangkan keterampilan sosial anak. Diharapkan pula, di tahun terakhir anak duduk di bangku TK, kemampuan sosialnya ini semakin berkembang. Paling tidak, anak sudah mengenal aturan-aturan pergaulan yang umumnya berlaku, sudah mampu berbagi dan relatif mudah menyesuaikan diri. 

Terampil menggunakan alat tulis

Di Taman Kanak-kanak, anak tidak hanya berpeluang untuk mengembangkan keterampilan motorik kasar, seperti berlari dan melompat, tetapi juga keterampilan motorik halusnya. Anak diajari bagaimana menggunting, membentuk benda dari plastisin dan menggambar. Keterampilan jari jemari ini sangat bermanfaat bagi proses belajar anak selanjutnya, seperti mampu memegang pensil dengan benar agar kelak ia dapat menulis. 

Mengenal angka dan huruf

Pada usia ini, anak diharapkan sudah mempunyai kesiapan yang berkaitan dengan tugas-tugas belajar, seperti membaca dan berhitung. Oleh karenanya, diharapkan di usia ini anak sudah mengenal angka dan huruf agar lebih mudah baginya menerima pelajaran baru, yaitu membaca, menulis dan berhitung.

 

Berdasarkan kelima aspek perkembangan inilah kematangan anak dinilai. Apakah ia sudah cukup matang untuk memasuki jenjang pendidikan SD? Yuk cari tahu dengan melakukan tes kematangan sekolah bersama Seven Sense Learning Support Center. (AR)