Our Blog
- Details
- By Fakhrii Hafidz
- Hits: 682
Jumat (18/3), Seven Sense LSC mengadakan webinar yang berjudul “Persiapan Masuk SD yang Sering Terlupakan”. Kegiatan tersebut diadakan secara online melalui platform zoom meeting.
Kegiatan ini merupakan salah satu program Seven Sense LSC berupa webinar series. Sebelumnya pernah diadakan webinar dengan judul “Mengenal Tahapan Tumbuh Kembang Anak” pada bulan Januari. Tujuan diadakannya webinar kali ini adalah untuk menyadarkan orang tua tentang hal-hal yang perlu dipersiapkan saat anaknya hendak masuk jenjang sekolah dasar.
Topik yang dibahas dalam webinar ini antara lain, kompetensi anak, tanda anak siap masuk SD, dan stimulasi yang dibutuhkan anak sebelum masuk SD.
Antusiasme peserta dalam webinar tampak pada saat pemateri Anissa Rizky Andriany, M.Psi., Psikolog meminta tanggapan terkait apa saja yang dibutuhkan anak masuk SD. Berbagai jawaban mereka haturkan, ada yang menjawab bisa paham instruksi, memahami komunikasi, mandiri, dan sebagainya.
Tak hanya itu, webinar yang dimulai pukul 19.00 WIB tersebut dilakukan secara dua arah. Sehingga terjadi dialog antara peserta dengan pemateri yang menjadikan diskusi lebih hidup.
Menurut Anissa, hal-hal yang perlu dipersiapkan saat anak hendak masuk sekolah adalah kemampuan dasar menulis, membaca, berhitung, dan memusatkan perhatian. Beberapa kemampuan dasar tersebut berbeda dengan kemampuan calistung atau baca tulis hitung. Pada kemampuan dasar, anak diharapkan memiliki kemampuan yang dapat menunjang calistung.
Hal tersebut dapat membantu anak dalam memahami informasi yang didapatkan pada saat masuk sekolah dasar. Permasalahan yang dialami oleh anak dapat dilihat pada pyramid of learning. Pada piramida ini saling berkaitan, maka dari itu perlu dilakukan pengecekan tiap tahap. Bagian mana terjadinya masalah yang dihadapi oleh anak, jika diketahui maka akan tampak pendekatan intervensi yang cocok.
Ketika anak belum memiliki beberapa kemampuan dasar itu perlu dilakukan suatu latihan untuk mengembangkannya.Aktivitas seperti melompat menggunakan arah, bermain egrang, lempar tangkap bola, hingga copy the pattern menjadi kegiatan yang dapat dilakukan bersama orang tua di rumah. Latihan-latihan tersebut harus dilakukan secara rutin agar anak dapat memiliki kemampuan dasar calistung yang maksimal.
Kegiatan diakhiri dengan tanya jawab. Beberapa peserta juga berkonsultasi terkait permasalahan yang dihadapi oleh anaknya.
“Saat hendak mendaftarkan anak masuk sekolah dasar, perlu diperhatikan kemampuan dasar anak.” harap Anissa CEO Seven Sense LSC.
Nah, agar memahami lebih jauh terkait perkembangan anak atau topik seputar psikologi. Pada acara webinar series akan membahas suatu topik tertentu yang dapat meningkatkan pemahaman Anda. Selain itu, Anda juga dapat berkonsultasi bersama ahli terkait permasalahan yang Anda hadapi. Maka dari itu, yuk nantikan kegiatan webinar series Seven Sense LSC selanjutnya! (Fakhrii)
- Details
- By Anissa Rizky Andriany, M.Psi., Psikolog
- Hits: 1792
“Ayah, tadi di pasar ada maling. Kata orang, malingnya mencuri sepedanya tukang pisang. Terus malingnya dipukuli orang-orang. Tapi sebetulnya maling itu apa sih, Yah?”
- Details
- By Anissa Rizky Andriany, M.Psi., Psikolog
- Hits: 2419
Menulis merupakan proses yang kompleks bagi anak-anak. Dalam kegiatan yang terlihat sederhana bagi orang dewasa ini, anak setidaknya harus memiliki kemampuan dasar menulis yakni motorik halus, memahami bahwa huruf bisa dirangkai serta dapat membentuk makna, keterampilan mengorganisasi huruf, mengenali kosa kata dan lafalnya, serta mengingat hal hal yang sudah dipelajari sebelumnya.
- Details
- By Anissa Rizky Andriany, M.Psi., Psikolog
- Hits: 1927
Apa yang terlintas di benak ketika mendengar kata berhitung? Jangan terkejut dulu, ketika mendengar kata berhitung, terutama berhitung pada anak prasekolah. Berhitung sebenarnya bukanlah sesuatu yang asing bagi mereka. Ilmu yang satu ini pada dasarnya sudah mereka kenal sejak lama dan berhubungan dengan kegiatannya sehari-hari. Ketika hendak mengambil ancang-ancang berlari, misalnya. Anak yang berusia 2 tahun pun sudah bisa menghitung satu sampai tiga. Atau menghitung anggota tubuhnya, mata ada dua, misalnya. Jari-jari ada sepuluh, dan sebagainya.
- Details
- By Anissa Rizky Andriany, M.Psi., Psikolog
- Hits: 1780
Pro dan kontra mengajari anak prasekolah membaca memang sudah lama timbul. Ada ahli yang mengatakan bahwa anak-anak pra-sekolah itu akan merasa tertekan jika diajari membaca, karena belum siap menerima pengajaran yang diberikan. Tapi, ada pula pendapat yang mengatakan bahwa mengajarkan anak membaca sejak dini bisa saja dilakukan, bahkan kemampuan ini dapat memperkaya dan memperluas pengetahuan berpikir anak.